Katanya, amanah tak pernah salah memilih pundaknya !!!
Benarkah? Kata-kata itu sering disebut-sebut oleh seorang aktivis dakwah.
Kata-kata itu memang indah didengar. Ketika amanah itu datang sekaligus langsung banyak dengan beberapa amanah dan harus dikerjakan saat itu juga, padahal amanah yang kemarin saja belum selesai. berbicara tentang amanah, amanah itu artinya dapat dipercaya. Maka dari itu, amanah yang kita dapat harus dijaga, baik besar maupun kecil. Perlu diingat bahwa Allah SWT tidak menilai seberapa besar amalan kita, kalau tidak ada ikhlas di dalamnya. Ketika diberi amanah yang cukup berat, terkadang kita merasa tidak sanggup, tidak bisa menunaikannya, rasanya ingin menyerah pada orang yang memberikan kita amanah. Untukmu yang telah ku bawa dalam jalan ekonom rabbani ini.
Maafkanlah diriku yang telah membawa mu ke jalan ini
aku tau jalan ini tak mudah untuk kau lalui...
aku tau jalan ini begitu terjal dan melelahkan...
aku tau amanah ini tak mudah untuk kau jalankan...
aku tau amanah ini tak mudah untuk kau jalankan...
Aku tau, kau tak mau jika menerima amanah ini, aku pun juga sama tak akan pernah mau menerima amanah yang begitu berat, tapi aku pun pernah merasakan dan mengalami nya terlebih dahulu sebelum kamu menerima amanah ini. Yakinlah semua ini adalah Qadarullah takdir Allah SWT yang telah memberikan amanah itu kepada mu. Allah SWT berfirman :
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
(QS. Al-Baqarah [2:286] )
Amanah memang tak akan pernah salah memilih pundahknya, tetapi juga tak salah jika kita memilih pundak-pundak lain untuk sekadar bersandar sesaat. Terkadang, kita tidak sekuat yang kita kira, hadirnya teman-teman seperjuangan di sekitar kita, mengulurkan tangan untuk membantu, mendoakan atau sekadar telinga untuk mendengarkan cerita kita. Katanya, jangan sedih kalau tak ada pundak untuk bersandar, masih ada sajadah untuk bersujud ^_^
Beban hidup memang akan terus ada selama nafas masih mengalir. pilihan kita mau bertahan atau Tidak. Amanah itu hanya akan berakhir ketika kamu menyelesaikannya, bukan ketika kamu lelah dengannya. Setidaknya, jangan jadi batu kerikil yang menghalangi gerak orang-orang dibelakang kita. Maka teruslah berproses meniti jalan ini, Di Jalan Dakwah Ekonomi Islam. Jalan Cahaya menuju Ekonom Rabbani.
#ekonomrabbani
#Bisa
0 Response to "Maafkanlah diriku yang telah membawa mu ke jalan ini"
Post a Comment