"Buat apa?"
"Ngapain ngelamun?"
"Gak penting deh"
Kadang kepikiran begitu
Efeknya
Diri ini jadi enggan
Enggan mengoreksi diri sendiri
Enggan mengakui kesalahan diri sendiri
Padahal Rabbku memerintahkan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18 )
Setiap orang tidak akan luput dari masalah, baik masalah pribadi maupun masalah dalam dunia pekerjaan. Terkadang masalah yang datang tersebut membuat diri kita menjadi agak sedikit stress maupun pusing ketika memikirkannya. Alangkah baiknya jika kita mempunyai masalah kita perlu menyendiri untuk berdoa, shalat, merenung, muhasabah dan memperbaiki hati kita. Maka demikian kita sebagai seorang hamba, harus punya waktu-waktu khusus untuk menyendiri, hanya berdua dengan Rabb-nya. Temuilah Allah di Sepertiga malam, Curahkahlah segala isi hati kita. Dan Hendaknya kita untuk mengevaluasi / Muhasabah diri.
- Apa hakikat hidup dan penciptaan kita di dunia
- Ke mana kita akan kembali setelah kematian
- Sampai kapan kita terus tamak mengejar dunia sampai akhirat dilupakan
- Sudah sampai mana bekal yang kita siapkan untuk kampung abadi akhirat kelak
- Bagaimana jika kita tiba-tiba meninggal, siapkah?
- Apa kekurangan diri kita sehingga kita bisa memperbaiki diri kita
- Apakah akhlak kita sudah bagus atau kita dijauhi oleh manusia karena akhlak kita yang buruk
- Apakah kita sudah mempelajari agama sebagai jalan utama masuk surga dan dijauhkan dari neraka
- Apakah teman-teman kita orang baik-baik atau tidak, karena seseorang akan dikumpulkan di akhirat bersama kawan-kawannya
Siapakah orang yang cerdas?
orang yang menyiapkan masa depan.
Masa depan yang paling depan bukanlah usia tua tetapi akhirat.
📖 Rasululloh shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Orang yang pandai itu ialah, orang yang mampu MENGEVALUASI dirinya dan beramal (mencurahkan semua potensi) untuk kepentingan SETELAH MATI. Sedangkan orang yang lemah ialah, orang yang mengikuti hawa nafsunya kemudian berangan-angan kosong kepada Alloh.”
[HR.Tirmidzi]
0 Response to "Menyendiri Itu Perlu"
Post a Comment