Siapakah Manusia yang paling Cerdas ?



Tiips Menjadi Manusia yang paling Cerdas


Dalam hidup ini pasti nya semua manusia menginginkan sebuah kecerdasan dalam segala bidang ilmu pengetahuan. Umumnya manusia beranggapan kecerdasan itu berkorelasi kuat dengan kemampuan daya cipta dalam hal sains dan teknologi. Tetapi, lupa mengaitkan secara erat dengan pengamalan agama sehingga kehidupan dunia yang sejatinya sarana malah berubah menjadi tujuan.

Seorang muslim wajib yakin dengan Al Qur'an sebagai kitab suci nya, dan di dalam Al Qur'an menjelaskan bahwa tidak ada manusia yang bodoh, oleh karena itu semua mempunyai peluang untuk menjadi cerdas bahkan genius, setiap manusia di berikan oleh Allah SWT potensi cerdas.

Semua orang mempunyai peluang untuk cerdas. lalu siapakah orang yang paling cerdas...?

1. Orang yang paling cerdas adalah orang yang mengingat Kematian

Jika kita pernah mendengar sebuah kisah mengenai orang-orang yang hidup kekal di dalam dunia ini, sesungguhnya itu hanya dongeng yang batil. Sebagian orang beranggapan ada orang-orang yang hidup kekal di dunia ini, seperti Khidhir Alaihissallam, Dzulqarnain atau lainnya. Keyakinan seperti ini tidak dikenal dalam Islam. Karena, tidak ada manusia yang hidup kekal di dunia ini. semua pasti akan mengalami kematian. 

Ibnu Umar RA berkata, ''Aku datang menemui Nabi Muhammad SAW bersama 10 orang, lalu salah seorang Anshar bertanya, siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia wahai Rasulullah? Nabi menjawab, orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan.'' (HR Ibnu Majah)

Orang yang mengingat kematian pastinya akan selalu gemar berbuat kebajikan. Karena dia tau bahwa hidup di dunia ini hanya semantara. dai akan selalu menjadi orang yang taat kepada Allah SWT. orang yang selalu mengingat kematian akan selalu meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan mejauhi segala perbuatan maksiat.

Karena dalam hidup ini kita akan mati dan kita akan mempertanggungjawabkan segala apa yang telah kita perbuat dalam hidup ini, maka mulai sekarang ingatlah kematian akan menghampiri diri kita, dan persiapkan semuanya.

2. Persiapkan bekal terbaikmu.

orang yang paling cerdas adalah orang yang mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti maka dari itu kita harus mengadakan evaluasi diri atau muhasabah . Hal itu diungkapkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr [59]: 18).

Jadi, muhasabah adalah menghitung diri atau bertanya kepada diri sendiri tentang amal saleh yang akan menjadi bekal dalam perhitungan (hisab) Allah SWT pada hari kiamat nanti. Sebagaimana dialami para sahabat dalam kisah inspiratif di atas, muhasabah akan langsung menggerakkan kita untuk bersegera mengukir amal saleh ataupun prestasi. Sebab, dengan muhasabah, kita akan menyadari kebutuhan kita terhadap amal saleh. Bahwa kita sangat membutuhkan amal saleh untuk bekal di akhirat kelak

3. Stop Mencintai Dunia.

yang ketiga yaitu Stop mencintai dunia. Ingatlah bahwa dunia ini hanya sementara karena tidak ada manusia yang abadi. semua nya akan mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Oarng yang kaya, miskin, pantai, pintar, bodoh maupun orang yang mempunyai jabatan semuanya akan mangalami kematian dan mempertanggungjawabkan di akhirat nanti.

4. Shalat dan mengaji

asihat bahwa kecerdasan akan diperoleh jika orang tersebut memenuhi tiga syarat. Rajin Mengaji Mengaji dan mengkaji berasal dari akar kata yang sama tetapi memiliki perbedaan makna. Mengaji sering digunakan sebagai pernyataan untuk memberikan gambaran kegiatan yang berhubungan dengan membaca kitab suci (Al Quran). 

Kata mengkaji digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang dilakukan seseorang yang sedang meneliti sesuatu. Lalu, mengapa mengaji dapat meningkatkan kecerdasan seseorang? Al Quran bukanlah semata kertas bertulis. Di dalamnya terkandung banyak sekali nilai-nilai kehidupan. Semua aspek kehidupan dimiliki dan diberikan kepada semua orang yang berkenan membaca dan mengkajinya. Ayat-ayatnya menuntun pembacanya agar berhati halus, otaknya kian kritis, dan memiiki kepekaan perasaan yang luar biasa. Hati orang yang gemar membaca Al Quran akan berubah menjadi halus dan mudah menangis jika mengingat dosa. Otak orang yang rajin mengaji akan menjadi sensitif dan mudah memahami ilmu yang dipelajarinya. Dan perasaan orang yang rajin mengaji akan mudah tersinggung jika kehormatannya diinjak alias disinggung. Maka, benarlah bahwa Al Quran menjadi sumber penalaran sehingga orang yang gemar membaca Al Quran akan berubah menjadi lebih cerdas daripada sebelumnya. 

Disiplin Sholat (Beribadah) Sholat bukanlah sekadar kegiatan ritual keagamaan. Sholat bukanlah sekadar bentuk kegiatan fisik yang diawali dari takbiratul ihram hingga salam. Sholat juga termasuk kegiatan olahraga paling menyehatkan. Jarang dan teramat jarang orang yang rajin sholat mengidap penyakit berbahaya. Justru orang teramat disehatkan dan dijaga kesehatannya jika rajin sholat. Bahkan, kebaikan sholat tidak hanya terletak pada kesehatan ragawi. Namun, sholat juga memiliki kandungan kesehatan nonjasmani yang luar biasa, yaitu kesehatan kecerdasan. Lalu, dimanakah letak kecerdasan yang terkandung di dalamnya? Sesungguhnya sholat itu membentuk jiwa disiplin. Sholatlah atas waktunya, begitulah nukilan ayat berbunyi. Pernyataan itu mengandung pengertian bahwa sholat hendaknya dilaksanakan pada waktunya. Namun, kita tidak harus melaksanakan sholat begitu terdengar adzan.

Selain itu, sholat juga membentuk ketekunan. Rentang waktu subuh, dhuhur, 'ashar, maghrib, dan 'isya sudah diatur sedemikian rapinya. Pengaturan waktu itu jelas sudah mampu menunjukkan kehebatan Sang Pencipta.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Siapakah Manusia yang paling Cerdas ?"

Post a Comment