Quote Islam : Belajar Tawakal Dari Seekor Burung



Bismillahhirrahmanirrahim:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selamat pagi Sahabat semua, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. yang mana kita di pagi hari ini masih diberikan kesehatan dan masih diberikan nafas uintuk menghirup udara di pagi hari ini secara gratis. dan Semoga di pagi hari ini kita selalu diberi kelancaran dalam segala aktivitas kita terutama dalam mencari sebuah rezeki untuk keluarga kita.


Belajar Tawakal Dari Seekor Burung

Hakikat tawakal adalah kemantapan hati terhadap zat yang mengatur segala sesuatu, yaitu Allah SWT.  Sekiranya hati terasa tenang,  jauh dari kebingungan ketika berbagai sebab-sebab duniawi sulit terwujud, karena yakin dan percaya kepada zat yang maha menciptakan segala sebab. Dalam hal ini Uwais Al-Qarni berujar:

“Andaikan engkau beribadah kepada Allah sebagaimana ibadahnya penghuni langit dan bumi, maka ibadahmu tidak akan diterima darimu sehingga engkau percaya terlebih dulu dengan urusan rejekimu yang telah dijamin oleh Allah dan engkau lihat tubuhmu memiliki waktu luang (yang banyak) untuk beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman: ‘Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian semua bertawakal, jika kalian semua benar-benar orang beriman”

Menurut riwayat dari sebagian ulama, makhluk paling tawakal kepada Allah adalah burung, sedangkan yang paling tamak adalah semut. disini kita bisa mengambil sebuah pelajaran hakikat tawakal dari seekor burung. Burung yang pergi di pagi hari dan pulang pada sore hari demi mencari rejeki untuk bertahan hidup. Burung tidak berpangku tangan dan bermalas-malasan.

Hati burung dikenal lemah lembut, sangat tinggi tawakkalnya dan rasa takutnya pada Allah. Inilah hati yang dikatakan sebagai hati penduduk surga.

Dari ‘Umar bin Khottob, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.”  (HR. Tirmidzi no. 2344. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih). 

Hadits ini sekaligus menunjukkan bahwa yang disebut tawakkal berarti melakukan usaha, bukan hanya sekedar menyandarkan hati pada Allah. Karena burung saja pergi di pagi hari untuk mengais rezeki. Maka tentu manusia yang berakal tentu melakukan usaha, bukan hanya bertopang dagu menunggu rezeki turun dari langit. Sebuah isyarat bahwa tawakal itu tidak berarti meninggalkan usaha

Ternyata ada beberapa sifat dan sikap yang dilakukan oleh burung dalam mencari makanannya, yaitu:

1. Burung selalu bangun pagi

Tidak ada seekor burung yang bangunnya kesiangan, kecuali burung  itu sedamg sakit, atau burung malam (burung hantu). Namun jika dilihat secara umum, burung selalu bangun di pagi. Ia bangun dengan penuh semangat optimisme, riang dan gembira tanpa ada rasa khawatir sedikitpun akan makan apa hari ini, tidak pernah khawatir akan rizki yang pasti sudah disiapkan oleh Allah SWT. Bahkan sebelum berangkat mengais rezeki, burung selalu berkicau dan bernyanyi untuk membangunkan manusia, bahwa hari ini sudah pagi dan seolah burung selalu mengisyaratkan bahwa rezeki sudah siap untuk kita jemput.

Disini kita bisa mengambil sebuah hikmah bahwa kita harus belajar dari seekor burung yang selalu bangun di pagi hari untuk mencari rezeki yang sudah disiapkan oleh Allah SWT. dan burung selalu bersyukur dan memuji Allah SWT melalui kicauannya. mari kita gunakan waktu kita untuk bangun di pagi hari, bersyukur, bertasbih dan bermunajat kepada Alloh, seperti yang dilakukan oleh burung.

2. Burung terbang dan  mengepakkan sayap melawan gravitasi  bumi.

Dalam usaha mencari rizki, jarang sekali tanpa hambatan ataupun kesulitan yang kita hadapi, seperti burung saat terbang dia berusaha sekuat tenaga untuk melawan grafitasi bumi, agar tidak terjatuh.

Seperti kita, di setiap usaha ada saja penolakan, kelelahan, kesulitan, kebuntuan berfikir yang kadang kita temui, namun yakinlah, bahwa semua itu akan membuat kita menjadi lebh tangguh dan lebih kuat lagi dalam menjalani kehidupan ini. memang dalam mencari sebuah rezeki itu tidaklah mudah kita harus kerja keras , kerja ihklas di setiap aktivitas pekerjaan kita dalam mencari sebuah rezeki tersebut, Yakinlah semua manusia rezekinya sudah di atur, tinggal bagaimana cara kita untuk menjemput rezeki itu. 

3. Terbang dgn insting, ke tempat yang rimbun dan subur

Dalam usaha mencari rizki, diperlukan “ilmu” yang relevan, guna menunjang kesempurnaan ikhtiar kita. Jikalau burung hanya dibekali insting oleh Allah SWT, untuk mencari tempat-tempat yang rimbun dan subur makanan, maka kita diberi panca indra dan akal pikiran yang luar biasa oleh Allah SWT, yang bisa kita gunakan untuk menganalisa dimana tempat-tempat yang subur dan rimbun akan rizkia Allah SWT.

4. Setelah makan, dia bawa pulang sebagian rizkinya

Dalam hidup ini manusia memiliki kebutuhan baik primer, sekunder ataupun tersier. Oleh karena itu manusia perlu bekerja agar mampu memenuhi kebutuhannya tersebut. Saat mencari rizki, jangan pernah lupakan beban amanah keluarga, anak istri yang selalu menanti dan menunggu hasil ikhtiar yang kita lakukan. Karena kita  berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga kita dan  mencukupi kebutuhan keluarga kita,

5. Jika mengambil makanan, burung tidak pernah merusak

Saat mengambil makanan, burung selalu dengan cara yang indah dan santun, tidak pernah ia melakukan perusakan dalam proses pencarian makanan, bahkan ada beberapa jenis burung yang membantu proses pembuahan beberapa tanaman.

Malu rasanya, jika kita dalam proses mencari rizki kita, harus merugikan orang, harus merusak hak-hak orang, harus menyakiti dan mengecewakan orang lain. Maka dari itu dalam mencari rezeki harus menggunakan cara - cara yang halal yang di ridhoi oleh Allah SWT, agar rezeki yang kita dapatkan mendapatkan keberkahan.

Demikianlah bagaimana kita Belajar Tawakal Dari Seekor Burung. Maka dari itu mari kita Belajar Tawakal Dari Seekor Burung, burung selalu bangun di pagi hari untuk menjemput rezekinya, dan dalam menjemput rezeki kita harus berusaha dengan kerja keras dan ikhlas dengan menggunakan ilmu yang sudah kita miliki dan jangan lupa untuk membawa pulang rezeki yang sudah kita dapatkan hari ini. karena ada keluarga yang harus kita nafkahi. dan dalam mencari rezeki harus dengan cara yang halal dan tuidak merugikan orang lain.

Semoga bermanfaat..,

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Quote Islam : Belajar Tawakal Dari Seekor Burung"

Post a Comment