Bahaya Ghibah, maka Jagalah Lisanmu

Bahaya Ghibah, maka Jagalah Lisanmu

Bahaya Ghibah, maka Jagalah Lisanmu

Ghibah sebagaimana telah jelas pengertiannya yang terdapat dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “’Tahukah kalian apa itu ghibah?’ Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci’. Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan tentang saudaramu.’” (HR. Muslim no. 2589)

Dari dahulu hingga saat ini, kita sudahterlalu asyik untuk selalu ghibah dan rasanya terasa nikmat. Sekali kamu mencobanya pasti enggan berhenti, hingga habislah pahala kebaikan yang telah kita perbuat.⁣
Saat ini, ghibah bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Dari rumah ke rumah, dari tontonan di Televisi, hingga didalam  sosial mediapun tak luput dari ghibah.⁣
Tak jarang ibadah pun sering dilalaikan bahkan menjadi enggan untuk dikerjkan. Sadarkan kita bahwa hal itu terjadi disebabkan dosa?⁣
Betapa besarnya dosa dan konsekuensi moral yang disebabkan oleh ulah lidah kita ketika kita sedang ghibah, atau menggosip dan mencela bahkan terkadang tak luput sampai mencaci maki orang lain. Ini merupakan ajaran moral kemanusiaan paling fundamental yang menghiasi akhlak seorang Muslim. Betapapun kita rajin untuk beribadah, di hadapan Allah ibadahnya tidak memiliki manfaat sama sekali, selama lidah kita menggosip dan menyakiti hati orang lain.⁣
Alangkah beratnya siksaan yang ditanggung oleh tukang gunjing (mughtaab) atau si tukang penyebar ghibah. Betapapun dia sudah bertobat kepada Allah SWT, pintu pengampunan tidaklah mudah terbuka, kecuali dia berlari dan bersungguh-sungguh ingin meminta maaf kepada orang yang telah digunjingkannya itu.⁣
Tidakkah kita takut pada siksaaan Allah? Bagaimana jika orang tersebut yang digunjingkan itu telah meninggal dunia atau sudah wafat? Kepada siapakah engkau akan memohonkan maaf. Padahal, kunci surga hanya terbuka bila ada pemaafan darinya.⁣?

maka sudah saatnya lah kita harus berhenti untuk menghibah atau membicarakan orang lain. mari kita bertobat dengan sunguh - sungguh untuk berhenti untuk ghibah. Semoga kita semua mendapatkan bimbingan dari Allah SWT untuk senantiasa dapat menjaga lisan atau lidah kita dari gibiah dan sikap kita dari hal-hal yang tidak diridhoi.

Bahaya Ghibah dalam Pandangan Islam

Ghibah adalah merupakan suatu perbuatan yang tergolong dalam dosa besar, sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Imam Al-Qurthubi ungkapkan dalam kitab Al Jami’ li Ahkam Al Qur’an, bahwasanya ghibah itu sebanding dengan dosa zina, pembunuhan, dan dosa besar lainnya. Sedangkan menurut Hasan Al Bashri, perbuatan bergunjing lebih cepat merusak agama dibandingkan dengan penyakit yang menggerogoti tubuh. Ghibah sendiri dapat membahayakan baik bagi orang yang dibicaraka, diri sendiri, bahkan masyarakat.

1. Mendapat murka Allah SWT

Seorang muslim/mukmin yang mempergunjingkan saudaranya sama saja artinya ia telah menghina makhluk ciptaan Allah. Selain itu, ia juga telah melanggar larangan dari Allah SWT, sehingga pantaslah jika ia mendapatkan kemarahan dan kemurkaan dari Allah SWT. Tiada ada balasan kepada orang yang telah mendapat kebencian daripada Allah SWT kecuali siksaaan api neraka.

2. Hatinya menjadi keras

Ghibah yang sangat buruk itu dimana bibirnya terasa seperti diberi manisnya madu sehingga hatinya menjadi sangat senang sekali ketika membicarakan keburukan orang lain. Tidak jarang terkadang diiringi dengan kata-kata yang tidak pantas atau umpatan. Dalam keadaan seperti, bukan Allah yang berada di hatinya, melainkan iblis yang turut bersarang di hati bahkan di lisan bibirnya. Tiada ada kebaikan atau keberkahan yang akan ia peroleh melainkan dosa atas segala ucapan yang telah ia keluarkan.

3. Memicu terjadinya pertikaian dan perpecahan

Tidak ada seseorangpun yang mau atau senang ketika aibnya diumbar-umbar kepada masyarakat. Sedangkan mereka yang berghibah, artinya telah membeberkan atau membocorkan sesuatu yang mungkin saja memalukan dan sangat dirahasiakan. Saat hal demikian terjadi, tak jarang akan timbul sebuah rasa kebencian yang akhirnya akan berujung pada sebuah permusuhan, pengrusakan, perkelahian, bahkan sampai tindak kejahatan pembunuhan akibat dari ghibah yang sudah diperbuat karena tidak menjaga lisannya dengan baik. Sudah banyak terjadi di lingkungan sekitar kita akibat dari ghibah ini. 

Andai kata dendam itu hanya dipendam saja di dalam hati seseorang, pasti akan membuat hubungan di antara keduanya menjadi renggang karena menyimpan perasaan dendam atau tidak suka satu sama lain.

4. Berani berbuat maksiat

Orang yang senang bergunjing berarti ia juga senang  untuk berbuat maksiat. Ia tidak punya rasa malu menceritakan aib saudaranya sendiri kepada orang lain bahkan ia justru akan merasa sangat senang dan bangga karena telah berhasil mempermalukan orang yang ia gunjing. Tidak ada lagi memiliki sebuah perasaan segan dan takut dalam berbuat dosa, maka tidak akan menutup kemungkinan perbuatan maksiat lainnya juga akan ia perbuat.

5. Melenyapkan amal ibadah seorang mukmin

Dengan mengghibah, sebenarnya tanpa sadar seseorang sudah menghapuskan sendiri kebaikan-kebaikan dan pahala yang sudah ia miliki. Dengan kata lain, ghibah dapat melenyapkan amal ibadah yang sudah di lakukan.

6. Amal ibadah ditolak Allah

Ghibah juga menjadi penyebab mengapa amal ibadah seseorang tidak diterima di sisi Allah SWT. karena ghibah di larang oleh Allah SWT

7. Allah menjadi murka

Ghibah menjadikan Allah SWT. murka sehingga Ia meninggalkan orang tersebut dan tidak lagi melindunginya. Dalam keadaan demikian, adalah iblis atau setan senang karena iblis menjadi lebih mudah dalam mempengaruhi pikiran  manusia sehingga ia pun semakin gencar berbuat maksiat sekaligus semakin jauh dari Allah SWT.


Semoga Allah ta’ala memberikan taufik kepada kita semua agar kita selalu terjauhkan dari dosa ghibah ini. Betapa banyak manusia yang sudah terjerumus ke dalam  neraka yang disebabkan karena mereka tidak mampu menahan lisan mereka dari ghibah lebih-lebih di zaman yang penuh fitnah saat ini. Hanya kepada Allah ta’ala kita meminta pertolongan. Wallahu a’lam


⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bahaya Ghibah, maka Jagalah Lisanmu"

Post a Comment